Senin, 29 Oktober 2012

Fachruddin Ar Razi Competition 2012






Olimpiade Studi Islam dan Matematika Fakhruddin ar-Razi Competition (FRC) 2012 akan digelar serentak di kota-kota besar di Indonesia. Olimpiade bertajuk ’Membentuk Generasi Ulama-Intelek’ ini akan digelar 13 Oktober 2012 di sejumlah kota seperti Jakarta, Cianjur, Bandung, Serang, Tasikmalaya, Tegal, Yogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Bojonegoro, Medan, Balikpapan, dan Sorong. 
FRC 2012 diadakan Majalah Gontor bekerjasama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM).

RSDBI Al Ikhlash Sebagai salahsatu sekolah yang concern dalam pembinaan religiusitas para siswa dan juga intens dalam pembinaan nilai-nilai ibadah yaumiyah turut andil dalam mengikuti ajang lomba FRC 2012. Dengan mengikut sertakan 12 siswa/siswinya mengikuti FRC 2012 dari rayon Malang. Dan Alhamdulillah 4 diantara para siswa/siswinya dapat lolos babak final yang akan dilaksanakan pada hari sabtu, 17 November 2012  yang akan datang. Klik disini untuk melihat hasil selengkapnya.


Inilah satu-satunya kompetisi di Indonesia bahkan di dunia yang memadukan studi Islam dengan matematika.
Lahirnya kompetisi yang menggabungkan dua disiplin ilmu ini dilatarbelakangi makin menipisnya pengetahuan agama Islam para siswa. Mereka lebih dominan mengejar pengetahuan umum ketimbang pengetahuan agama yang seharusnya ada keseimbangan di antara keduanya untuk mendapatkan pendidikan yang integral.  Para siswa yang pandai dalam bidang pengetahuan umum dan matematika hendaknya dibekali dengan nilai-nilai dan pengetahuan agama Islam agar mereka menjadi pribadi yang memiliki akhlakul karimah.

Di zaman keemasan Islam banyak lahir ilmuwan Muslim yang juga mumpuni di bidang agama Islam. Temuan-temuan mereka menjadi inspirasi pengembangan ilmu pengetahuan saat ini. Di bidang matematika, misalnya, para pakar matematika Muslim telah memberi kontribusi nyata dalam menemukan berbagai macam teori seperti sistem bilangan desimal dan sistem operasi matematika. Mereka antara lain al-Khawarizmi, al-Kindi, al-Karaji, al-Battani, al-Biruni, dan Umar Khayyam. Mereka mengenalkan angka-angka dan lambang bilangan, termasuk angka nol (zero), bilangan phi, algoritma, fungsi sinus, cosinus, tangen, dan lain-lain.
Di bidang kimia ada nama Jabir Ibnu Hayyan, al-Biruni, Ibnu Sina, ar-Razi, dan al-Majriti. Di bidang biologi ada al-Jahiz, al-Qazwini, al-Damiri, Abu Zakariya Yahya, Abdullah bin Ahmad bin al-Baytar, dan al-Mashudi. Al-Jahiz adalah pencetus pertama teori evolusi. Sedangkan di bidang fisika ada Al-Haitham, Ibnu Bajjah, al-Farisi, dan Fakhruddin ar-Razi. Selain jago fisika, Fakhruddin al-Razi juga jago matematika, astronomi, dan ahli kedokteran. Ia adalah ulama yang intelek.

Namun sayang, nama-nama penemu itu tidak banyak disebutkan dalam buku-buku pelajaran di sekolah maupun di perguruan tinggi. Pelajar dan mahasiswa lebih mengenal ilmuwan Barat.
Sementara itu Direktur KPM, Ir R Ridwan Saputra MSi, mengatakan banyak umat Islam yang tidak concern terhadap kemampuan matematika. Padahal matematika merupakan ilmu dasar berpikir.  “Jika matematikanya bagus, maka seseorang akan gampang mempelajari ilmu yang lain,” papar Ridwan.
Selain itu, lanjut Ridwan, matematika dapat melatih kemampuan menganalisa dan mengeksplorasi, sehingga kemampuan penelitiannya bagus.