Hatiku cemburu,
cemburu melihat keberanianmu dalam melawan kezhaliman,
cemburu melihat keteguhanmu dalam membela keadilan,
dan ku pun cemburu atas kesabaranmu dalam berjuang tanpa letih,
hingga kau korbankan seluruh jiwa dan ragamu untuk-Nya,
di mana aku masih memikirkan dunia, sedangkan kau tidak lagi,
diri ini terus cemburu padamu, wahai saudaraku…
Hatikupun cemburu...
Pilu menghinggapi hingga menelusuk sukma
Bergelayut mesra bersama asa untuk berkumpul
Rindu ini belum terobati
Karena banyaknya jeruji yang membentengi
Hingga ku tak mampu menembusnya apalagi menghancurkannya
Jeruji yang dilapisi lapisan baja-baja yang bertopangkan keramik dan besi-besi kokoh
Bergelayut mesra bersama asa untuk berkumpul
Rindu ini belum terobati
Karena banyaknya jeruji yang membentengi
Hingga ku tak mampu menembusnya apalagi menghancurkannya
Jeruji yang dilapisi lapisan baja-baja yang bertopangkan keramik dan besi-besi kokoh
Hatikupun cemburu..
karena ku belum seberani apa yang kau lakukan di sana,
dengan lukamu yang begitu amat dalam,
hingga darahpun terus mengalir dalam tubuhmu,
bahkan nafas pun sampai terhenti
wahai saudaraku,
semoga perjuangan dan pengorbananmu terus memotivasi diriku ini,
dan semoga Allah menempatkanmu di surga-Nya yang indah,
karena keberanianmu dalam menegakkan kebenaran dan keadilan di bumi para nabi
Ikhwani...
Selamat jalan
Semoga Rahman dan Rahim-Nya senantiasa mengiringimu..
